Seni Teater
Pengertian Seni Teater Menurut Para Ahli
1. Moulton
Menurut Moulton menyatakan bahwa Drama ialah suatu kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk suatu gerakan (life presented in action).
Menurut Moulton menyatakan bahwa Drama ialah suatu kisah hidup yang dilukiskan dalam bentuk suatu gerakan (life presented in action).
2. Balthazar Vallhagen
Menurut Balthazar Vallhagen menyatakan bahwa Drama ialah suatu kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan suatu gerakan.
Menurut Balthazar Vallhagen menyatakan bahwa Drama ialah suatu kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan suatu gerakan.
3. Ferdinand Brunetierre
Menurut Ferdinand Bruneterre menyatakan bahwa drama harus melahirkan sebuah kehendak dengan suatu action atau gerak.
4. Anne CivardiMenurut Ferdinand Bruneterre menyatakan bahwa drama harus melahirkan sebuah kehendak dengan suatu action atau gerak.
Menurut Anne Civardi menyatakan bahwa Drama ialah suatu kisah yang diceritakan lewat sebuah kata-kata dan gerakan.
5. Tim Matrix Media Literata
Menurut TMML menyatakan bahwa Drama ialah suatu bentuk kisahan yang menggambarkan suatu kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan.
Menurut TMML menyatakan bahwa Drama ialah suatu bentuk kisahan yang menggambarkan suatu kehidupan dan watak manusia melalui tingkah laku (akting) yang dipentaskan.
6. Seni Handayani & Wildan
Menurut Seni Handayani & Wildan Drama ialah suatu bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yaitu seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.
Menurut Seni Handayani & Wildan Drama ialah suatu bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yaitu seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk naskah tertulis dan drama yang dipentaskan.
7. Budianta, dkk (2002)
Menurut Budianta menyatakan bahwa Drama ialah suatu genre sastra yang dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya suatu percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.
Menurut Budianta menyatakan bahwa Drama ialah suatu genre sastra yang dimana penampilan fisiknya memperlihatkan secara verbal adanya suatu percakapan atau dialog diantara para tokoh yang ada.
- Secara etimologis teater adalah gedung pertunjukan atau auditorium.
- Dalam arti luas teater ialah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak.
- Dalam arti sempit teater adalah drama, kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas dengan media yaitu percakapan, gerak dan laku didasarkan pada naskah yang tertulis ditunjang oleh dekor, musik, nyanyian, tarian, dsb.
Fungsi Teater :
1. Teater
sebagai Sarana Upacara
2. Teater
sebagai Media Ekspresi
3. Teater
sebagai Media Hiburan
4. Teater
sebagai Media Pendidikan
Jenis - Jenis Teater
1. Teater Tradisional
Teater Tradisional sering disebut dengan “Teater Daerah”
merupakan suatu bentuk pertunjukan dimana para pesertanya berasal dari daerah
setempat dengan cerita yang bersumber dari kisah-kisah yang sejak dulu telah
berakar dan dirasakan sebagai milik sendiri oleh setiap masyarakat yang hidup
di lingkungan tersebut, misalnya mitos atau legenda dari daerah itu.
2. Teater NonTradisional
Teater nontradisional
atau teater modern, adalah jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah
keramaian kota dengan adanya pengaruh dari teori Barat. Cerita yang dipentaskan
bersumber dari sebuah karya sastra atau peristiwa sehari-hari.
Ciri- Ciri
Teater Tradisional :
1. Mempergunakan
bahasa daerah.
2. Cerita
tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi, atau kehidupan sehari-hari.
3. Pementasannya
sederhana dan apa adanya.
4. Penyajian
dengan dialog, tarian, dan nyanyian. Ceritanya berdasarkan dongeng dan sudah turun temurun.
5. Nilai dan
laku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur
emosi sekaligus yaitu tertawa dan menangis.
6. Pertunjukan
mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional.
Ciri-Ciri Teater Non
Tradisional :
1. Panggung tertata rapi dengan jenis peralatan yang lebih
kompleks dibandingkan dengan teater
tradisional.
2. Umumnya pementasan teater modern dilaksanakn di sebuah gedung tertutup.
3. Terdapat pengaturan akan jalur cerita yang dipentaskan.
4. Jumlah peserta lebih banyak dibandingkan teater tradisional.
5. Tidak banyak interaksi yang dilakukan antara penonton dengan pemain.